Kebun Buah Naga |
MENERIMA PESANAN BUAH NAGA, BIBIT BUAH NAGA, PENANAMAN BUAH NAGA, ECERAN DAN PARTAI BESAR.
I. Panjang Bibit 30-50 cm :
1. Jenis Kulit Merah Daging Merah Keunguan
- Pembelian kurang dari 1000 bibit : @ Rp. 15.000,-
- Pembelian lebih dari 1000 bibit : @ Rp. 13.000,-
2. Jenis Kulit Merah Daging Putih
- Pembelian kurang dari 1000 bibit : @ Rp. 15.000,-
- Pembelian lebih dari 1000 bibit : @ Rp. 13.000,-
I. Panjang Bibit 30-50 cm :
1. Jenis Kulit Merah Daging Merah Keunguan
- Pembelian kurang dari 1000 bibit : @ Rp. 15.000,-
- Pembelian lebih dari 1000 bibit : @ Rp. 13.000,-
2. Jenis Kulit Merah Daging Putih
- Pembelian kurang dari 1000 bibit : @ Rp. 15.000,-
- Pembelian lebih dari 1000 bibit : @ Rp. 13.000,-
II. Jasa Penanaman Buah Naga Per-paket
JASA PENANAMAN PER-PAKET Rp 200.000,-
Fasilitas yang didapatkan:
1. 4 bibit buah naga
2. Penyangga dari beton
3. Karet Penahan
4. Pemupukan Awal3. Karet Penahan
5. Konsultasi
III. Jasa Penanaman di Pot
Jasa Penanaman di Pot Perpaket Rp 200.000-1.000.000
Fasilitas yang didapatkan:
1. 4 Buah bibit naga
2. Pot Naga
3. Penyangga dari beton
4. Karet khusus naga
5. Konsultasi
Tulisan yang menyenangkan, kunjungi juga blogku ya !!
BalasHapushttp://kijurumertani.blogspot.com/2013/01/roro-sekar-pembayun-istri-ki-ageng.html
Roro Pembayun adalah buah hati dan kesayangan Kanjeng Panembahan Senopati Mataram, Perjuangannya meruntuhkan hati Ki Ageng Mangir dan menjadikan Mangir sebagai kekuatan baru di Mataram membuat para adipati yang memberontak pada Mataram kuatir dan menyusun kekuatan dalam istana Mataram di Kotagedhe untuk membunuh Ki Ageng Mangir, dan itu bisa terlaksana oleh kesaktian Raden Ronggo putra Panembahan Senopati yang lain, Ki Ageng Mangir wafat di tempat Panembahan Senopati biasa shalat, ya diatas watu gilang (yang bukan singgasana raja) lah tempat wafatnya Ki Ageng Mangir. Watu Gatheng sebagai alat bukti sampai sekarang masih terlihat disamping Watu Gilang . Meski suami tercintanya telah meninggal Roro Pembayun adalah sosok pejuang wanita yang tak kenal menyerah, dibesarkan anaknya Bagus Wonoboyo di bumi padepokan Benawa putra Joko Tingkir di Kendal Jawa Tengah, berjuang melawan VOC Belanda di palagan Jepara 1618 dan bersamanya ikut berjuang di palagan Matraman Jatinegara bersama dengan Pangeran Jayakarta sampai wafatnya di Jatinegara pada tahun 1625, kini jenazahnya dimakamkan di Kramat Kebayunan Tapos Depok. Tepat dipinggir jalan Tol Jagorawi di pintu keluar Cimanggis, pahlawan wanita yang berjuang dan bertempur jauh dari tempat kelahirannya.